This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 31 Mei 2012

menopause

          Pada laki-laki spermatogenesis ( pembentukan sperma ditestes) terjadi seumur hidup, dan pelepasan spermatozoa dapat terjadi setiap saat meskipun sakit , hanya berhenti ketika mati .
         Pada wanita, ovulasi hanya berlangsung sampai umur sekitar 45 - 5O tahun.Seorang wanita hanya mampu menghasilkan paling banyak 400 ovum selama hidupnya, meskipun ovarium seorang bayi perempuan sejak lahir sudah berisi 500 ribu sampai 1 juta oosit primer.
Perlu diketahui Baik pada bayi wanita maupun laki laki , ketika masih bayi meskipun ada kelenjarnya tidak aktif karena hormonal , baru setelah Pubertas kelenjar itu aktif dan baru bisa melakukan Gametogenesis. 
Bila wanita sudah Puber / Akil balik / dewasa / Adult Setiap bulan wanita melepaskan satu sel telur dari salah satu ovariumnya.Bila sel telur ini tidak mengalami pembuahan maka akan terjadi perdarahan (menstruasi). Menstruasi terjadi secara periodik satu bulan sekali.
Saat wanita tidak mampu lagi melepaskan ovum karena sudah habis tereduksi, menstruasi pun menjadi tidak teratur lagi, sampai kemudian terhenti sama sekali.Masa habisnya sel telur di ovarium sehingga tidak lagi terjadi Ovulasi yang berlanjut Menstruasi ini disebut menopause



Apakah itu menopause
  1. Bagaimanaka gejala-gejala menopause?
  2. Bagaimanakah terapi menopause?
  3.  Apakah itu fitoestrogen?
  4.  Bagaimana tips untuk wanita tetap fit dan aktif di usia 40 an?

Apakah itu menopause? 
  • Menopause adalah suatu fase alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita yang biasanya terjadi diatas usia 40 tahun.
  • Ini merupakan suatu akhir proses biologis dari siklus menstruasi yang terjadi karena penurunan produksi hormon Estrogen
  • Hormon Estrogen adalah hormon wanita yang dihasilkan Ovarium (indung telur ).
  • Seorang wanita dikatakan mengalami menopause bila siklus menstruasinya telah berhenti selama ± 12 bulan.
  • Berhentinya haid tersebut akan membawa dampak pada konsekuensi kesehatan baik fisik maupun psikis.

Bagaimanakah gejala-gejala menopause?
 
  • Gejala-gejala yang timbul dan dirasakan mengganggu pada setiap wanita usia menjelang 55 tahun
Karakternya biasanya ditandai oleh
  • masa menopause haid tidak teratur
  • hot flushes (semburan panas didaerah dada, leher, yang menyebar ke wajah sampai kulit kepala),
  • night sweat,
  • jantung berdebar-debar,
  • sakit kepala / migren,
  • vertigo,
  • insomnia (susah tidur),
  • nyeri sendi,
  • nyeri otot,
  • cepat letih,
  • gairah sex yang menurun,
  • sampai pada perubahan emosi seperti cemas,
  • depresi, dan mudah tersinggung.

Akibat jangka panjang yang harus diperhatikan pada wanita menopause adalah
  • osteoporosis (tulang keropos),
  • penyakit jantung koroner,
  • stroke,
  • dan pikun.

Bagaimanakah therapi menopause?
  • Terdapat bermacam-macam terapi untuk mengatasi gejala-gejala menopause, baik terapi hormonal maupun non hormonal.
  • Meskipun demikian terdapat kekhawatiran dari wanita pasca menopause mengingat adanya resiko timbulnya kanker payudara pada penggunaan Terapi Sulih Hormon (TSH) lebih dari 5 tahun (*).
  • Kini ada alternatif lain yang alamiah yaitu dengan menggunakan fitoestrogen.
Apakah itu fitoestrogen?
  • Fitoestrogen merupakan estrogen alamiah yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, mengandung senyawa isoflavon yang memiliki khasiat seperti hormon estrogen.
  • Tumbuhan yang merupakan sumber fitoestrogen adalah tumbuh-tumbuhan kacang-kacangan, bengkuang, kedelai, Red Clover dan Black Cohosh .
  • Wanita yang banyak mengkonsumsi fitoestrogen, dijumpai angka kejadian patah tulang dan penyakit jantung koroner yang rendah.

Bagaimana tips untuk wanita tetap fit dan aktif di usia 40 an?
  • mengkonsumsi makanan seimbang yaitu makanan yang rendah lemak
  • makanan yang berkadar garam rendah dan mengandung sedikit gula,
  • perbanyak sayuran, buah-buahan, vitamin dan mineral
  • olahraga secara teratur seperti jogging, berenang, naik sepeda, ataupun berdansa untuk mempertahankan kebugaran.
  • Dengan berolahraga, dapat menyehatkan jantung dan tulang, mengatur berat badan, menyegarkan tubuh, dan dapat memperbaiki suasana hati
  • selalu berpikiran positif, melakukan aktivitas sosial dan tetap beribadah.

Organ Reproduksi Manusia

Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru.
Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah. Pada
manusia untuk menghasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga
dengan demikian reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara generatif atau seksual.
Untuk dapat mengetahui reproduksi pada manusia, kita harus mengetahui terlebih dahulu
organ-organ  kelamin yang terlibat serta proses yang berlangsung di dalamnya.

ORGAN REPRODUKSI MANUSIA
a. PRIA
Dibedakan menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam.
Organ reproduksi  luar terdiri dari :
1. Penis merupakan organ kopulasi yaitu hubungan antara alat kelamin jantan dan betina
untuk memindahkan semen ke dalam organ reproduksi betina. Penis diselimuti oleh
selaput tipis yang nantinya akan dioperasi pada saat dikhitan/sunat.
2. Scrotum merupakan selaput pembungkus testis yang merupakan pelindung testis serta
mengatur suhu yang sesuai bagi spermatozoa.
Organ reproduksi dalam terdiri dari :
1. Testis merupakan kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang dan akan menghasilkan
sel-sel sperma serta hormone testosterone. Dalam testis banyak terdapat saluran halus
yang disebut tubulus seminiferus.
2. Epididimis merupakan saluran panjang yang berkelok yang keluar dari testis. Berfungsi
untuk menyimpan sperma sementara dan mematangkan sperma.
3. Vas deferens merupakan saluran panjang dan lurus yang mengarah ke atas dan
berujung di kelenjar prostat. Berfungsi untuk mengangkut sperma menuju vesikula
seminalis.
4. Saluran ejakulasi merupakan saluran yang pendek dana menghubungkan vesikula
seminalis dengan urethra.
5. Urethra merupakan saluran panjang terusan dari saluran ejakulasi dan terdapat di
penis.


Kelenjar pada organ reproduksi pria
1. Vesikula seminalis merupakan tempat untuk menampung sperma sehingga disebut dengan
kantung semen, berjumlah sepasang. Menghasilkan getah berwarna kekuningan yang kaya
akan nutrisi bagi sperma dan bersifat alkali. Berfungsi untuk menetralkan suasana asam
dalam saluran reproduksi wanita.  
2. Kelenjar Prostat merupakan kelenjar yang terbesar dan menghasilkan getah putih yang
bersifat asam.
3. Kelenjar Cowper’s/Cowpery/Bulbourethra merupakan kelenjar yang menghasilkan getah
berupa lender yang bersifat alkali. Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam
saluran urethra.


b.  WANITA
Dibedakana menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam.
Organ reproduksi luar terdiri dari  :
1. Vagina merupakan saluran yang menghubungkan organ uterus dengan tubuh bagian
luar. Berfungsi sebagai organ kopulasi dan saluran persalinan keluarnya bayi sehingga
sering disebut dengan liang peranakan. Di dalam vagina ditemukan selaput dara.
2. Vulva merupakan suatu celah yang terdapat di bagian luar dan terbagi menjadi 2 bagian
yaitu :
 Labium mayor merupakan sepasang bibir besar yang terletak di bagian luas
dan membatasi vulva.
 Labium minor merupakan sepasang bibir kecil yang terletak di bagian dalam
dan membatasi vulva


Organ reproduksi dalam terdiri dari :
1. Ovarium merupakan organ utama pada wanita. Berjumlah sepasang dan terletak di
dalam rongga perut pada daerah pinggang sebelah kiri dan kanan. Berfungsi untuk
menghasilkan sel ovum dan hormon wanita seperti :
 Estrogen yang berfungsi untuk mempertahankan sifat sekunder pada wanita,
serta juga membantu dalam prosers pematangan sel ovum.
 Progesterone yang berfungsi dalam memelihara masa kehamilan.
2. Fimbriae merupakan serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangkal ovarium
berdekatan dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk menangkap sel ovum yang
telah matang yang dikeluarkan oleh ovarium.
3. Infundibulum merupakan bagian ujung oviduct yang berbentuk corong/membesar  dan
berdekatan dengan fimbriae. Berfungsi menampung sel ovum yang telah ditangkap
oleh fimbriae.
4. Tuba fallopi merupakan saluran memanjang setelah infundibulum yang bertugas
sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia
pada dindingnya.
5. Oviduct merupakan saluran panjang kelanjutan dari tuba fallopi. Berfungsi sebagai
tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada
dindingnya.
6. Uterus merupakan organ yang berongga dan berotot. Berbentuk seperti buah pir
dengan bagian bawah  yang mengecil. Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan embrio.

Tipe uterus pada manusia adalah simpleks yaitu dengan satu ruangan yang hanya untuk
satu janin. Uterus mempunyai 3 macam lapisan dinding yaitu :
 Perimetrium yaitu lapisanyang terluar yang berfungsi sebagai pelindung uterus.
 Miometrium yaitu lapisan yang kaya akan sel otot dan berfungsi untuk
kontraksi dan relaksasi uterus dengan melebar dan kembali ke bentuk semula
setiap bulannya.
 Endometrium merupakan lapisan terdalam yang kaya akan sel darah merah.
Bila tidak terjadi pembuahanmaka dinding endometrium inilah yang akan
meluruh bersamaan dengan sel ovum matang.
7. Cervix merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit sehingga
disebut juga sebagai leher rahim. Menghubungkan uterus dengan saluran vagina dan
sebagai jalan keluarnya janin dari uterus menuju saluran vagina.
8. Saluran vagina merupakan saluran lanjutan dari cervic dan sampai pada vagina.
9. Klitoris merupakan tonjolan kecil yang terletak di depan vulva. Sering disebut dengan
klentit.

GAMETOGENESIS
Merupakan peristiwa pembentukan sel gamet, baik gamet jantan/sel spermatozoa
(spermatogenesis) dan juga gamet betina/sel ovum.
a. Spermatogenesis merupakan proses pembentukan sel spermatozoa. Dibentuk di dalam
tubula seminiferus. Dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu :
1. Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pembentukan sperma secara langsung.
Serta merangsang sel sertoli untuk meghasilkan ABP  (Androgen Binding Protein)
untuk memacu spermatogonium untuk melakukan spermatogenesis.  
2. Hormon LH yang berfungsi merangsang sel Leydig untuk memperoleh sekresi
testosterone (yaitu suatu hormone sex yang penting untuk perkembangan sperma).
Berlangsung selama 74 hari sampai terbentuknya sperma yang fungsional. Sperma ini dapat
dihasilkan sepanjang usia. Sehingga tidak ada batasan waktu, kecuali bila terjadi suatu
kelainan yang menghambat penghasilan sperma pada pria.



                                                          Gambar struktur sel sperma

b. Oogenesis merupakan proses pembentukan dan perkembangan sel ovum. Proses
oogenensis dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu :
1. Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel folikel sekitar sel
ovum.
2. Hormon Estrogen yang berfungsi merangsang sekresi hormone LH.
3. Hormon LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi (yaitu proses pematangan
sel ovum).
4. Hormon progesteron yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan LH

Selama 28 hari sekali sel ovum dikeluarkan oleh ovarium. Sel telur ini telah matang
(mengalami peristiwa ovulasi). Selama hidupnya seorang wanita hanya dapat menghasilkan
400 buah sel ovum setelah masa menopause yaitu berhentinya seorang wanita untuk
menghasilkan sel ovum yang matang  Karena sudah tidak dihasilkannya hormon, sehingga
berhentinya siklus  menstruasi sekitar usia 45-50 tahun.



          OVUM


                                                    Gambar struktur sel ovum    

Setelah ovulasi maka sel ovum akan mengalami 2 kemungkinan yaitu :
a. Tidak terjadi fertilisasi maka sel ovum akan mengalami  MENSTRUASI yaitu luruhnya sel
ovum matang yang tidak dibuahi bersamaan dengan dinding endometrium yang robek.
Terjadi secara periodic/sikus. Mempunyai kisaran waktu tiap siklus sekitar 28-35 hari setiap
bulannya.

b. Terjadi FERTILISASI yaitu peleburan antara sel sperma dengan sel ovum yang telah
matang dan menghasilkan zygote. Zygote akan menempel/implantasi pada dinding uterus
dan tumbuh berkembang menjadi embrio dan janin. Keadaan demikian disebut dengan
masa kehamilan/gestasi/nidasi. Janin akan keluar dari uterus setelah berusia 40 minggu/288
hari/9 bulan 10 hari. Peristiwa ini disebut dengan kelahiran.

                                      Gambar: fertilisasi (saat sperma menembus ovum)

CARA MENGHITUNG MASA SUBUR

CARA MENGHITUNG MASA SUBUR

Menghitung masa subur atau menghitung ovulasi sangatlah penting maknanya bagi wanita, baik yang ingin hamil atau menghindari kehamilan. Masa subur atau ovulasi adalah suatu masa dalam siklus menstruasi wanita dimana sel telur yang matang siap untuk dibuahi. Apabila wanita tersebut melakukan hubungan seksual pada masa subur atau ovulasi maka kemungkinan terjadi kehamilan.
Hormon yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah hormon seks perempuan yaitu estrogen dan progesteron. Hormon-hormon ini menyebabkan perubahan fisiologis pada tubuh perempuan. Perubahantersebut dapat dilihat melalui beberapa indikator klinis seperti:
2.     Perubahan sekresi lendir leher rahim (servik).
3.     Perubahan pada servik.
4.     Panjangnya siklus menstruasi (metode kalender).
5.     Indikator minor kesuburan seperti nyeri perut dan perubahan payudara.
Manfaat Masa Subur
Masa subur dapat digunakan untuk merencanakan kehamilan maupun menghindari kehamilan (KB alamiah). Beberapa manfaat mengetahui masa subur antara lain:
1.     Menilai waktu terjadinya ovulasi.
2.     Memprediksikan hari-hari subur yang maksimum.
3.     Mengoptimalkan waktu untuk hubungan seksual guna mendapatkan kehamilan.
4.     Membantu mengidentifikasi masalah infertilitas.

Menentukan Masa Subur
Menghitung masa subur dapat diketahui dengan cara melihat dari perubahan periode menstruasi, perubahan pada lendir servik maupun perubahan pada suhu basal tubuh.
Perubahan Periode Menstruasi
Cara menghitung masa subur atau menghitung ovulasi melalui periode menstruasi dikatakan efektif apabila siklus menstruasinya normal yaitu 21-35 hari. Adapula ahli yang berpendapat antara 22-35 hari. Sehingga sel telur keluar pada pertengahan siklus, sekitar hari ke 14 sampai ke 16 dihitung dari hari pertama menstruasi. Pendapat dari dr. Knaus bahwa ovulasi terjadi tepat 14 hari sebelum menstruasiberikutnya. Sedangkan dr. Ogino berpendapat bahwa ovulasi tidak selalu terjadi tepat 14 hari sebelum menstruasi, tetapi dapat terjadi antara 12 atau 16 hari sebelum menstruasi berikutnya.

Bila haid teratur (28 hari)
Siklus
 normal 28 hari, pertengahan siklusnya hari ke-14 (28:2). Berarti masa suburnya 3 hari sebelum hari ke-14, yaitu hari ke-11 (14-3) dan 3 hari setelah hari ke- 14, yaitu hari ke-17 (14+3). Jadi, masa subur berlangsung antara hari ke-11 sampai hari ke-17 (7 hari) dari siklus haid wanita normal.
Pendapat lain mengatakan hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari ke-1 dan masa subur adalah hari ke-12 hingga hari ke- 16 dalam siklus haid.
Contoh:
Seorang
 wanita mendapat haid mulai tanggal 9 Maret. Tanggal 9 Maret ini dihitung sebagai hari ke-1. Maka hari ke-12 jatuh pada tanggal 20 Maret dan hari ke 16 jatuh pada tanggal 24 Maret. Jadi masa subur yaitu sejak tanggal 20 Maret hingga tanggal 24 Maret.
Bila haid tidak teratur
Jumlah hari terpendek dalam 6 kali
 siklus haid dikurangi 18. Hitungan ini menentukan hari pertama masa subur. Jumlah hari terpanjang selama 6 siklus haid dikurangi 11. Hitungan ini menentukan hari terakhirmasa subur.
Rumus :
Hari pertama
 masa subur = Jumlah hari terpendek – 18
Hari terakhir
 masa subur = Jumlah hari terpanjang – 11
Contoh:
Seorang
 wanita mendapat haid dengan siklus terpendek 25 hari dan siklus terpanjang 30 hari (mulai hari pertama haid sampai haid berikutnya).
Langkah
 1 : 25 – 18 = 7
Langkah
 2 : 30 – 11 = 19
Jadi masa suburnya adalah mulai hari ke-7 sampai hari ke-19.
Perubahan Lendir Servik

Menghitung masa subur atau menghitung ovulasi melalui perubahan lendir servik dapat diamati dengan merasakan perubahan rasa pada vulva sepanjang hari dan melihat langsung lendir pada waktu tertentu kemudian dicatat paa malam harinya. Pemeriksaan lendir servik menggunakan jari tangan atau tisu di luar vagina dan perhatikan perubahan perasaan kering-basah.Perubahan lendir servik dapat dikaburkan dengan adanya cairan sperma, spermisida atau infeksi vagina.
Lendir servik
 pada masa subur seperti daun pakis.
Perubahan Suhu Basal Tubuh
Menghitung masa subur atau menghitung ovulasi dapat pula dilakukan dengan mengukur perubahan suhu basal tubuh. Suhu basal tubuh adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat atau dalam keadaan istirahat (tidur). Pengukuran suhu basal dilakukan pada pagi hari segera setelah bangun tidur dan sebelum melakukan aktivitas lainnya.
Perubahan atau peningkatan suhu basal tubuh pada masa subur terjadi karena hormon progesteron. Peningkatan suhu basal tubuh pada masa subur berkisar 0,2-0,5 derajat Celcius, dimulai 1-2 hari setelahovulasi. Suhu basal tubuh diukur dengan alat yang berupa termometer basal. Termometer basal ini dapat digunakan secara oral, per vagina, atau melalui dubur dan ditempatkan pada lokasi serta waktu yang sama selama 5 menit.

Apabila grafik (hasil catatan suhu tubuh) tidak terjadi kenaikan suhu tubuh, kemungkinan tidak terjadi masa subur/ovulasi sehingga tidak terjadi kenaikan suhu tubuh. Hal ini terjadi dikarenakan tidak adanyakorpus luteum yang memproduksi progesteron. Begitu sebaliknya, jika terjadi kenaikan suhu tubuh dan terus berlangsung setelah masa subur/ovulasi kemungkinan terjadi kehamilan. Karena, bila sel telur/ovumberhasil dibuahi, maka korpus luteum akan terus memproduksi hormon progesteron. Akibatnya suhu tubuh tetap tinggi.

siklus menstruasi

        Masa subur adalah masa dimana tersedia sel telur yang siap untuk dibuahi. Masa subur berkaitan erat dengan menstruasi dan siklus menstruasi. Masa subur ditandai oleh kenaikan Luteinizing Hormone (LH), Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan estrogen. Selain itu siklus juga dipengaruhi oleh kondisi psikis si wanita jadi, bisa maju atau mundur. Untuk itu pemahaman mengenai bagaimana terjadinya menstruasi dan bagaimana siklus menstruasi itu perlu dipahami kaum hawa secara rinci.
Dengan mengetahui kapan masa subur dan masa tidak subur maka, seseorang dapat mengembil keputusan untuk hamil atau untuk tidak hamil.
Menstruasi dan Siklus Menstruasi
Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan pendarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada saat kehamilan. Menstruasi yang berulang setiap bulan tersebut akhirnya membentuk siklus menstruasi. Siklus menstruasi dihitung dari hari pertama haid sampai tepat satu hari pertama haid bulan berikutnya. Siklus menstruasi berkisar antara 21-40 hari hanya sekitar 10-15 persen wanita yang memiliki siklus 28 hari.
Menstruasi yang pertama kali disebut menarke paling sering terjadi pada usia 11 tahun tetapi bisa juga terjadi pada usia 8 atau 16 tahun Menstruasi merupakan pertanda masa reproduktif pada kehidupan seorang wanita yang dimulai dari menarke sampai terjadinya menopause
Pada awalnya, siklus mungkin tidak teratur. Jarak antara dua siklus bisa berlangsung selama 2 bulan atau dalam 1 bulan mungkin terjadi 2 siklus. Hal ini adalah normal, setelah beberapa lama siklus akan kembali teratur.
Untuk menghitung siklus menstruasi bisa dilakukan dengan membuat catatan pada kalender. Silanglah setiap hari pertama haid, hitung jumlah hari dari hari yang disilang sampai hari yang disilang pada bulan berikutnya. Dengan demikian pola siklus Anda dapat diketahui. Hal ini sangat berguna untuk menentukan kapan masa subur dan ovulasi terjadi.
Setiap bulan, setelah hari ke-5 dari siklus menstruasi, endometrium mulai tumbuh dan menebal sebagai persiapan terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan.
Sekitar hari ke-14, terjadi pelepasan telur dari ovarium (ovulasi) . Sel telur ini masuk dalam salah satu saluran falopian dan jika pada saat ini terdapat sperma yang masuk maka terjadilah pembuahan. Jika terjadi pembuahan sel telur yang telah dibuahi tersebut akan masuk kedalam rahim dan mulai tumbuh menjadi janin.
Pada sekitar hari ke-28, jika tidak terjadi pembuahan, maka endometrium akan meluruh dan terjadilah siklus menstruasi berikutnya, Menstruasi bisa berlangsung selama 3-5 hari, kadang hingga 7 hari. Proses pertumbuhan dan penebalan endometrium kemudian dimulai lagi pada siklus berikutnya.
                        gambar : tahapan dan hormon yang berperan dalam siklus menstruasi




Pada tiap siklus dikenal 3 masa utama yaitu:
  1. Masa menstruasi yang berlangsung selama 2-8 hari. Pada saat itu endometrium (selaput rahim) dilepaskan sehingga timbul perdarahan dan hormon-hormon ovarium berada dalam kadar paling rendah
  1. Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14. Setelah menstruasi berakhir, dimulailah fase proliferasi dimana terjadi pertumbuhan dari desidua fungsionalis untuk mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin. Pada fase ini endometrium tumbuh kembali. Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi pelepasan sel telur dari indung telur (disebut ovulasi)
  1. Masa sekresi. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya ovulasi. Hormon progesteron dikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan endometrium untuk membuat kondisi rahim siap untuk implantasi (perlekatan janin ke rahim)
Siklus ovarium :
  1. Fase folikular. Pada fase ini hormon reproduksi bekerja mematangkan sel telur yang berasal dari 1 folikel kemudian matang pada pertengahan siklus dan siap untuk proses ovulasi (pengeluaran sel telur dari indung telur). Waktu rata-rata fase folikular pada manusia berkisar 10-14 hari, dan variabilitasnya mempengaruhi panjang siklus menstruasi keseluruhan
  1. Fase luteal. Fase luteal adalah fase dari ovulasi hingga menstruasi dengan jangka waktu rata-rata 14 hari
Siklus hormonal dan hubungannya dengan siklus ovarium serta uterus di dalam siklus menstruasi normal:
  1. Setiap permulaan siklus menstruasi, kadar hormon gonadotropin (FSH, LH) berada pada level yang rendah dan sudah menurun sejak akhir dari fase luteal siklus sebelumnya
  2. Hormon FSH dari hipotalamus perlahan mengalami peningkatan setelah akhir dari korpus luteum dan pertumbuhan folikel dimulai pada fase folikular. Hal ini merupakan pemicu untuk pertumbuhan lapisan endometrium
  3. Peningkatan level estrogen menyebabkan feedback negatif pada pengeluaran FSH hipofisis. Hormon LH kemudian menurun sebagai akibat dari peningkatan level estradiol, tetapi pada akhir dari fase folikular level hormon LH meningkat drastis (respon bifasik)
  4. Pada akhir fase folikular, hormon FSH merangsang reseptor (penerima) hormon LH yang terdapat pada sel granulosa, dan dengan rangsangan dari hormon LH, keluarlah hormon progesteron
  5. Setelah perangsangan oleh hormon estrogen, hipofisis LH terpicu yang menyebabkan terjadinya ovulasi yang muncul 24-36 jam kemudian. Ovulasi adalah penanda fase transisi dari fase proliferasi ke sekresi, dari folikular ke luteal
  6. Kedar estrogen menurun pada awal fase luteal dari sesaat sebelum ovulasi sampai fase pertengahan, dan kemudian meningkat kembali karena sekresi dari korpus luteum
  7. Progesteron meningkat setelah ovulasi dan dapat merupakan penanda bahwa sudah terjadi ovulasi
  8. Kedua hormon estrogen dan progesteron meningkat selama masa hidup korpus luteum dan kemuadian menurun untuk mempersiapkan siklus berikutnya